Jumat, 03 Agustus 2018

MENIKMATI DEMOKRASI "Strategi Dakwah Meraih Kemenangan"

2. PROYEK PERADABAN KITA (bag.2)


       KEDUA, membangun basis sosial yang luas dan merata sebagai kekuatan pendudkung dakwah. inilah yang kita sebut dengan mihwar sya'bi. Kalau basis organisasi bersifat elitis-eksklusif, maka basis sosial bersifat masif dan terbuka. Kalau basis organisasi berorientasi pada kualitas, basis sosial berorientasi kualitas. kalau organisasi meretas jalan, maka masyarakatlah yang akan melaluinya. Kalau para pemimpin melihat kedepan dengan tangan-tangannya yang banyak. Kalau pemimpin yang hebat mendapatkan dukungan publikyang luas, maka akan terbentuklah sebuah kekuatan dakwahyang dahsyat. begitulah kita menciptakan sinergi antara pemimpin dan umatnya. antara kualitas dan kuantitas. Kedua-duanya mempunyai peranan yang sama strategisnya.

        Kalau organisasi dibentuk melalui rekruitmen kader, massa dibentuk melalui opini publik. KAlau kader pemimpinnya dibentuk melalui tarbiyah dan pengkaderan, massa dibentuk melalui media massa dan tokoh publik. Kalau kader terpesona pada pikiran karena tingkat intelektualitasnya yang tinngi, massa terpesona pada tokoh karena kadar emosinya yang dominan.

       Yang ingin kita capai disini adalah terbentuknya opini publik yang Islami, struktur budaya dan adab-adab sosial yang Islami, dominasi figur dan tokoh Islam dalam masyarakat.

       KETIGA, membangun berbagai institusi untuk mewdahi pekerjaan-pekerjaan dakwah, diseluruh sektor kehidupan dan diseluruh segmen masyarakat. Ini yang kita sebut denga mihwar muassasi. Di sini dakwah memasuki wilayah pekerjaan yang luar dan rumit. Karena itu, perlu pengelompokan pekerjaan. Kita membutuhkan semua jenis institusi sosial untuk mewadahi aktivitas sosial. kita membutuhkan seluruh jenis institusi ekonomi untuk mewadahi aktivitas ekonomi; kita juga membuutuhkan seluruh institusi politik untuk mewadahi semua aktivitas politik. SElain institusi kita bentuk, kita juga perlu mengisi institusi-institusi sosial, ekonomi, politik dan militer yang sudah ada, baik yang ada dimasyarakat maupun yang ada di pemerintahan.

       Kalau dalam tahap pembentukan basis sosial kita menyebar kader-kader dakwahke dalam masyarakat, maka dalam tahap institusi kita menyebar kader ke seluruh institusi yang ada.  Kalau dalam tahap pembentaukan basis sosial kita melakukan mobilitashorizontal dalam tahap institusi kita melakukan mobilitas vertikal. Kader-kader dakwah haruslah mampu mengisi struktur yang ada dilembaga tinggi negara ; legislatif, eksekutif dan yudikatif. Kader-kader dakwah juga harus mampu mengisi struktur yang tersedia dilembaga-lembaga ilmiah, ekonomi, sosial dan militer. dengan begitu terbentuklah jarngan kader diseluruh institusi strategis. Ini merupakan pranata yang dibutuhkan untuk menata kehidupan bernegara yang Islami.

       Kalau basis massa bertujuan membentuk opini publik yang Islami, maka basis institusi bertujuan memberikan legalitas politik terhadap opini publik itu.

      KEEMPAT, akhirnay dakwah ini harus sampai pada tingkat institusi negara, Sebab, institusi negara dibutuhkan dakwah untuk merealisasikan secara legal dan kuat seluruh kehendak Allah swt. atas kehidupan masyarakat. Inilah yang kita sebut mihwar daulah. Negara adalah sarana, bukan tujuan. Dan negara merupakan institusi terkuat dan terbesar dalam masyarakat. kebenaran harus punya negara karena --kata Ibnu Qoyyim-- kebatilan pun punya negara.

      Melalui institusi negara ittulah kita berbicara pada dunia seperti yang perna Rasulullah saw. katakan kepada Heraclius, "MMasuklah ke dala Islam supaya kamu selamat!" atau kita katakan kepada mereka seperti yang pernah diucapkan Nabi Sulaeman kepada Ratu Balqis, "Ini (surat)datang dari Sulaeman, dan sesungguhnya (ia datang) dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang." (Q.S. Al-Naml: 30)

Tidak ada komentar: