Kamis, 06 Februari 2014

KORUPSI DI UNI EROPA

Stockholm - Korupsi dilaporkan telah menyebar ke  28 negara anggota Uni Eropa. Praktik haram ini pun membuat membuat negara-negara Eropa merugi sekitar  162.19 triliun dolar AS (120 triliun Euro ) per tahun, menurut laporan Uni Eropa.

Laporan pertama kali Uni Eropa soal  korupsi tersebut dikeluarkan pada Senin (3/2) waktu setempat, oleh Cecilia Malmstrom, Komisaris Uni Eropa untuk Urusan Dalam Negeri, Kantor Berita AP yang dikutip Aljazeera melaporkan.

Malmstrom menyatakan,  korupsi merusak kepercayaan warga negara terhadap lembaga-lembaga demokrasi dan institusi hukum. Korupsi juga membuat  perekonomian Eropa semakin sakit dan menghilangkan penerimaan pajak negara negara yang sangat dibutuhkan.
Negara-negara anggota Uni Eropa sebelumnya telah melaporkan sudah melakukan banyak cara untuk memerangi korupsi dalam beberapa tahun terakhir. Akan tetapi, laporan dari Uni Eropa tersebut menunjukkan bahwa hal itu jauh dari cukup.

"Negara-negara anggota telah melakukan banyak dalam beberapa tahun terakhir untuk memerangi korupsi, tetapi laporan hari ini menunjukkan bahwa hal itu jauh dari cukup,"ujarnya.

Laporan itu memuat survei adanya peningkatan jumlah warga Uni Eropa yang mengungkapkan praktik korupsi semakin parah. Hampir semua perusahaan di Yunani, Spanyol dan Italia percaya korupsi sudah tersebar luas. Kalangan pengusaha pun yakin  bahwa satu-satunya cara untuk berhasil adalah melalui koneksi politik.

Sementara, korupsi masih dianggap langka di Denmark, Finlandia dan Swedia, menurut laporan dari Transparansi Internasional Indeks.  Yunani tercatat sebagai negara terkorup di Uni Eropa, berbagi tempat di nomor urut 80 dengan Cina. Sedangkan Denmark dipandang sebagai yang paling sedikit korup.

Perusahaan konstruksi , yang sering tender untuk kontrak-kontrak pemerintah, dilaporkan menjadi kelompok yang paling terpengaruh dengan korupsi. Delapan dari sepuluh orang yang disurvei mengeluh tentang korupsi di bidang tersebut.

Secara keseluruhan , 43 persen perusahaan melihat korupsi sebagai masalah. Kerugian karena korupsi yang melanda perekonomian Eropa hampir setara dengan ukuran ekonomi Rumania.

Delapan dari sepuluh warga negara Uni Eropa percaya bahwa hubungan dekat antara bisnis dan politik menyebabkan korupsi."Masalah Eropa bukan suap yang bernilai kecil secara keseluruhan," Carl Dolan dari Transparency International di Brussels , kepada Reuters.

"Dengan hubungan antara kelas politik dan industri, telah ada kegagalan untuk mengatur konflik politisi kepentingan dalam berurusan dengan bisnis," katanya . (Republika)

Tidak ada komentar: