Jumat, 10 Juli 2020

“TAKKAN DIBIARKAN SENDIRI” KARYA M. LILI NUR AULIA

Dikutib dari Majalah Tarbawi (edisi 229 Th.11)

Abduldaem Al Kaheel, ulama ahli ilmu mukjizat Al Quran dan sunnah, bercerita, “Dua puluh tahun lalu, saya mulai melakukan pendalaman Al Quran. Sedikit demi sedikit, saya menguak jawaban berbagai tanda Tanya yang belum pernah saya peroleh sebelum itu. Salah satu hal paling penting, dari jawaban itu adalah, bahwa diantara kemukjizatan Al Quran kemampuan mencetus iiqaazh quwwat at taghyiir bi daakhil, pembangkitan kekuatan untuk berubah dari dalam diri. Kekuatan itu, ada dalam diri manusia, tapi ia bersembunyi dan dalam kondisi tertidur. Hingga datang ayat-ayat Al Quran yang membangunkannya, lalu mendorong langkah untuk memfungsikannya. Kekuatan untuk berubah itu, adalah kekuatan raksasa yang ada dalam diri setiap orang. Saya istilahkan dengan “quwwatu at taghyiir” atau kekuatan perubahan. Kekukatan inilah yang bisa menjadikan seseorang memiliki harta, berfikir inovatif, menjadi pemimpin, seiman, para ilmuan dan sebagainya…”

Saudaraku,
Kita semua, pasti ingin berubah. Berubah menjadi yang lebih baik. Berubah menjadi yang lebih sempurna. Berubah meninggalkan keburukkan. Berubah menjauhi segala yang telah atau pernah menyulitkan.
Kita semua, pernah memiliki keinginan untuk berada di rangking pertama, dalam urusan tertentu. Kita semua, pernah memimpikan sesuatu yang ideal, untuk kita capai dalam hidup. Kita semua, pernah menginginkan kehidupan ini tidak berjalan stagnan, tapi berkembang kepada sesuatu yang lebih baik.

Tapi,
Pernahkah kita berfikir serius untuk melakukan persiapan untuk mencapai perubahan yang pernah kita inginkan itu? Pernahkah kita berusaha serius untuk menduduki posisi nomor satu dalam urusan tertentu yang kita inginkan itu? Pernahkah, kita melakukan langkah demi langkah yang teratur dan terus menerung hingga kita mencapai keinginan itu?
Hampir sama, pertanyaan kita umumnya adalah, mengapa tahun demi tahun berlalu, dan kondisi kita tidak berubah seperti yang kita inginkan? Hampir semua peneliti mengangkat masalah ini. Dan kesmpulannya antara lain, kita memang memiliki kekuatan keinginan untuk berubah, namun kita tidak begitu mengetahui cara untuk berubah. Jadi, permasalah yang terjadi bukan pada masalah kemampuan kita untuk berubah, tapi pada ide dan menerapkan ide itu menjadi kenyataan.
Seperti contoh analisa menarik dari Antony Robin dalam bukunya, Awaken the Giant Within, “Sebuah penelitian menyebutkan bahwa kurang dari 100% orang yang membeli sebuah buku, kemudian membaca buku itu secara teratur dari bab pertama. Sebenarnya mereka adalah orang-orang yang tidak mengerti bagaimana mengambil manfaat dari buku yang mereka beli dengan harga mahal itu bisa merubah hidup mereka…” Maksudnya, hanya sedikit orang yang mau secara bertahap melakukan langkah-langkah untuk berubah.

Saudaraku,
Coba perhatikan bagaimana bunyi firman Allah SWT dalam surat Asy Syams ayat 7 sampai 10, yang artinya. “dan jiwa serta penyempurnaan (ciptaannya), maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya. Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu. Dan sesunggunya merugilah orang yang mengotorinya.”
Islam banyak menguraikan masalah jiwa. Pengendalian jiwa adalah perkara penting. Dan karenanya, hal itu termasuk paling pertama dijadikan objek dalam Islam. Sebut saja salah satu upaya pengendaian jiwa misalnya puasa. Dengan puasa, kita dilatih dengan mengekang dan mengendalikan nafsu terhadap sesuatu yang sebenarnya tidak dilarang dilakukan saat luar puasa. Contoh lainnya adalah shalat. Shalat subuh lebih khususnya. Tak ada pemeluk agama manapun yang menganjurkan ibadah dipagi hari waktu fajar, kecuali umat Islam. Bangun waktu shalat subuh memerlukan kekukatan. Sedangkan syaitan berusaha melemahkan orang yang ingin melakukan shalat subuh berjamaah di awal waktu. Itu sebabnya salah satu sabda Rasulullah SAW menyebutkan bahwa syaitan mengikat tiga buhul tali pada orang yang tidur.
“Syaitan mengikat tengkuk leher setiap orang dari kalian jika ia tidur dengan tiga ikatan. Syaitan menepuk setiap ikatan dengan berkata (kepada orang yang bersangkutan), ‘Engkau masih punya malam panjang. Karena itu tidurlah’ Jika ia bangun lalu dzikir kepada Allah, maka satu ikatan terlepas. Jika ia berwudhu, maka satu ikatan terlepas. Jika orang itu shalat maka ikatan terakhir lepas. Lalu pada pagi harinya, ia berada dalam kondisi segar dan berjiwa baik. Jika ia tidak melakukan itu semua (tidak berdzikir, wudhu dan shalat), maka pada pahi hari ,ia berjiwa buruk dan malas.”
Ternyata setiap kita tidur, syaitan berusaha menjaga agar kita terpedaya dan malas bangun malam. Syaitan berusaha menahan kita dari bangun tidur dengan segala cara yang sesuai dengan kondisi fikiran kita kala itu. Jika shalat subuh yang menjadi fikiran kita, maka syaitan akan meniupkan bisikan bahwa masih ada waktu panjang untuk melakukan shalat subuh. Dan untuk melawan itu semua, perlu kekuatan.

Saudaraku,
Maka, ujar Abduldeam, kekuatan dalam diri, sebenarnya sekarang telah menunggu untuk dibangkitkan. Sedang menunggu untuk difungsikan. “Jika engkau sadar dengan kekuatan perubahan itu dan yakin bisa membangkitkannya, berarti engkau sudah menempuh separuh perjalanan untuk bisa melakukan perubahan. Engkau bisa memperoleh keyakinan seperti ini, karena engkau tahu Allah telah memerintahkanmu untuk berubah, keluargamu juga menginginkanmu berubah dan kehidupan juga mendorong untuk berubah.”
Lalu apalagi? Bersungguh-sungguh dalam meniti jalan itu. Itu jawabannya. Seperti diungkapkan Sayyid Quthb rahimahullah saat mengomentari firman Allah SWT surat AlAnkabut ayat 69, “Dan orang-orang yang berjihad di jalan Kami. Dan sesunggunya Allah bersama orang-orang yang melakukan kebaikan.” Sayyid Quthb mengatakan, “Orang-orang yang berjihad dan bersungguh-sungguh di jalan Allah, pasti akan sampai kepada Allah sebagai tujuannya dan pasti akan terhubungkan dengan Allah. Orang-orang yang menanggung beban dalam jalan ini tidak mengeluh dan tidak putus asa, adalah orang-orang yang mampu bersabar atas rongrongan jiwa dan ujian yang ditimpakan manusia. Mereka takkan dibiarkan sendirian oleh Allah SWT.

Tidak ada komentar: